
Rosalia Fergie Stephanie
Penulis
Kekuatan literasi serta bagaimana merangkai narasi museum yang informatif menjadi topik diskusi yang menggugah antusiasme para peserta workshop permuseuman pada Rabu (28/08).
Pada kesempatan ini, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, bekerja sama dengan IAAI Komda DIY Jateng, mengusung tema “Museum Menguatkan Jati Diri dan Pendidikan Bangsa”. Workshop ini diadakan di Hotel Porta by Ambarukmo, dengan peserta yang terdiri dari sejumlah pengelola museum dan anggota IAAI.
IAAI sendiri adalah singkatan dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Workshop ini menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu:
- Dr. Tjahtono Prasodjo, M.A. dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
- Retna Dyah Radityawati, S.S., M.Hum. dari Museum Kartini Rembang.
- Haris Rahmanendra, S.S., M.A. yang ahli di bidang museum dan cagar budaya.
Peran Transformatif Museum
Setiap narasumber menyampaikan materi yang berfokus pada fungsi museum sebagai sumber literasi dan narasi sejarah bangsa. Hal ini penting melalui kompetensi SDM dan relasi yang saling menguatkan.
Ke depan, museum diharapkan dapat mendongkrak potensi melalui manajemen SDM yang berkompetensi. Museum harus memiliki sumber daya tata kelola yang cakap dengan kemampuan edukasi publik, terutama bagi generasi anak-anak dan pelajar sebagai pewaris seluruh warisan budaya.
Selain itu, museum akan berkembang pesat apabila terjalin hubungan erat dengan pemerintah daerah, stakeholder, komunitas, penggiat seni dan budaya, serta masyarakat umum. Dalam mencapai tujuan ini, museum perlu merancang program internal maupun eksternal yang bermanfaat luas.
Dedikasi bagi pengunjung perlu diapresiasi, terutama jika museum dapat menghidupkan ruang kreatif dan ekonomi dari lingkungan sekitarnya. Sebagai penutup, workshop ini menghasilkan program publik agar museum dapat bersinergi dengan kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan edukasi untuk pelestarian narasi sejarah bangsa.
