Antusiasme pemuda berhasil menghidupkan suasana pameran bersama 7 Museum Kota Yogyakarta bertajuk “Bara Kumara” sejak opening pada Selasa (3/12) di Taman Budaya Embung Giwangan.
Apresiasi kaum muda yang tercapai melalui program publik dari ketujuh museum di Kota Yogyakarta ini sesuai dengan tujuan pameran Bara Kumara di penghujung tahun. Pameran dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) bekerjasama dengan Museum Dewantara Kirti Griya, Museum DR YAP Prawirohusodo, Museum Puro Pakualaman, Museum Batik Yogyakarta, Museum Kraton Yogyakarta, Museum Bahari, dan Museum Sains Taman Pintar.
Pengunjung pameran juga dapat mengikuti rangkaian agenda menarik seperti wajib kunjung museum, workshop membatik, code hunter, tour kuratorial, bike to museum, sains dan experiment, workshop dolanan anak dan olahraga, jemparingan, pentas seni, dan lain sebagainya.
Seluruh kegiatan ini menciptakan koneksi yang erat di antara pemuda dengan museum sebagai pusat narasi sejarah, wadah pelestarian budaya, dan penjaga ilmu pengetahuan. Inilah mengapa banyak pengunjung muda yang berkunjung di pameran Bara Kumara berminat ikut serta dalam kegiatan workshop budaya seperti halnya membatik.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Ibu Yetti Martanti, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan museum ini tidak hanya mampu menampilkan potensi koleksi yang ada di museum, melainkan juga sebagai jalan untuk melahirkan kerjasama dan kemitraan dengan para pelestari budaya.
“Pameran ini sekaligus menjadi wadah untuk menghidupkan ruang publik museum lewat aktivasi program publik yang sudah berhasil dikreasi oleh masing-masing museum.”
Para peserta muda dihimbau membawa tumblr/botol minum pribadi untuk kelestarian lingkungan.
