Edit Content
Click on the Edit Content button to edit/add the content.

Siaran Radio Pesona Bara : Mengulas Sejarah Kelahiran Forum Komunikasi Museum Bantul (FKMB) Bersama Perayaan Semai Semarai Bantul Museum Expo 2024

Siaran Radio Pesona Bara : Mengulas Sejarah Kelahiran Forum Komunikasi Museum Bantul (FKMB) Bersama Perayaan Semai Semarai Bantul Museum Expo 2024

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram
Picture of Rosalia Fergie Stephanie

Rosalia Fergie Stephanie

Penulis

Ketua Forum Komunikasi Museum Bantul (FKMB), Gatot Nugroho, S.Pt, melalui siaran radio Pesona Bara (22/08) menguraikan kisah terbentuknya FKMB sejak 2018. Siaran radio ini juga menghadirkan pengelola museum & factory Cholocate Monggo, Tri Widiantoro.

Seiring perjalanan waktu, FKMB terbentuk melalui dedikasi para pegiat museum, selalu kembali pada peran pentingnya bagi dunia permuseuman, khususnya di Kabupaten Bantul.

Sejalan dengan Pameran Bantul Museum Expo tahun ini yang mengusung tema Semai Semarai, FKMB secara konsisten menjalin sinergi yang kuat bersama Dinas Kebudayaan Bantul.

Relasi dan sinergi saling support ini adalah kunci penting agar insan museum dapat tumbuh bersemai melalui berbagai aktivitas promosi hingga edukasi bersama. Di antaranya adalah Pameran Bantul Museum Expo 2024 yang mengangkat topik:

  1. Lingkungan dan Kita
  2. Akar Sejarah dan Kita
  3. Ekspresi Eksplorasi dan Kita

Kilas Sejarah FKMB

Menurut Gatot Nugroho, inisiator gagasan berdirinya FKMB adalah Drs. H. Sunarto, yang pada 2018 menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Bantul.

“Atas inisiatif beliau, kami dari sejumlah museum berkumpul dan melakukan studi komparasi di Purwakarta selama 3 hari hingga kemudian FKMB diresmikan pada 20 Agustus 2018,” ungkap Gatot, yang juga menjabat sebagai Kepala Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto.

FKMB saat itu menjadi forum komunikasi permuseuman pertama di Indonesia dan memotivasi lahirnya berbagai forum lain, baik di Sleman, Kota Jogja, maupun di berbagai wilayah luar DIY.

Pertalian yang terjalin antara forum komunikasi museum bersama asosiasi Barahmus DIY serta Dinas Kebudayaan menjadi kunci dari berbagai kegiatan publik hingga pelatihan SDM permuseuman.

Pada kesempatan siaran bersama ini, Tri Widiantoro, pengelola Museum Chocolate Monggo, juga mengungkapkan support FKMB bagi pemajuan museum. Museum Chocolate Monggo telah bergabung dengan FKMB selama kurang lebih 4 tahun.

“Museum punya peran penting dalam pelestarian dan pengetahuan sejarah generasi muda. Sehingga, bersama FKMB serta Dinas Kebudayaan Bantul, museum kami selalu diberikan kesempatan untuk berkontribusi pada Pameran Bantul Museum Expo,” ungkapnya.

Saksikan wawasan menarik tentang FKMB dan Pameran Bantul Museum Expo 2024 melalui siaran lengkapnya di Radio Pesona Bara berikut ini:
Play Video